Buku ini lahir dari keprihatinan sekaligus harapan. Keprihatinan atas praktik pembelajaran yang belum sepenuhnya mengakomodasi keragaman peserta didik, serta harapan bahwa para pendidik di seluruh Indonesia dapat mengembangkan kelas yang inklusif, adil, dan memberdayakan. Dengan pendekatan yang memadukan konsep, praktik, dan refleksi, buku ini berusaha menjembatani celah antara teori dan implementasi di lapangan. Dalam buku ini, pembaca akan diajak menelusuri fondasi filosofis pembelajaran diferensiasi yang berakar pada pandangan humanistik dan pemikiran tokoh pendidikan seperti Ki Hadjar Dewantara. Pembelajaran diferensiasi bukan sekadar metode, melainkan jalan menuju pemerdekaan belajar yang sejati. Dalam konteks Kurikulum Merdeka yang tengah dikembangkan dan diimplementasikan secara nasional, diferensiasi menjadi kunci utama agar pembelajaran tidak kehilangan rohnya di tengah kebebasan struktur kurikulum.